Kamis, 10 Juli 2008

Daftar Partai Politik Peserta Pemilu 2009

Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (9/7), di Jakarta, melakukan undian nomor urut partai politik yang akan digunakan dalam Pemilu 2009.
Berikut ini urutannya:

1. Partai Hati Nurani Rakyat
2. Partai Karya Peduli Bangsa
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
4. Partai Peduli Rakyat Nasional.
5. Partai Gerakan Indonesia Raya
6. Partai Barisan Nasional
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
8. Partai Keadilan Sejahtera
9. Partai Amanat Nasional
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah
13. Partai Kebangkitan Bangsa
14. Partai Pemuda Indonesia
15. Partai Nasional Indonesia Marhanenisme
16. Partai Demokrasi Pembaruan
17. Partai Karya Perjuangan
18. Partai Matahari Bangsa
19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia
20. Partai Demokrasi Kebangsaan
21. Partai Republika Nusantara
22. Partai Pelopor
23. Partai Golongan Karya
24. Partai Persatuan Pembangunan
25. Partai Damai Sejahtera
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
27. Partai Bulan Bintang
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
29. Partai Bintang Reformasi
30. Partai Patriot
31. Partai Demokrat
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia
33. Partai Indonesia Sejahtera
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama.

DPW PKNU Jawa Tengah membuka Pendaftaran Caleg DPR RI

Formulir Pendaftaran dapat di ambil di Kantor DPW PKNU Jawa Tengah Jalan Brigjen Sudiarto Nomor 45 Semarang, Telpon ( 024 ) 6713499 Faks. : 024-6713499
Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di Kantor DPW PKNU Jawa Tengah

Senin, 07 Juli 2008

MARHABAN YA A PKNU

Alhamdulillah, puji syukur keharibaan Sang Ilahi Robbi, Tuhan Yang Maha Kasih, yang telah memberikan keberkahan bagi seluruh Pengurus, warga dan simpatisan PKNU di Jawa Tengah dan seluruh Indonesia.
Marhaban yaa PKNU,
Selamat datang pada Pemilu tahun 2009.
Bangsa ini menunggu sentuhan ilmu, kreasi, ketulusan dan kebijakanmu dalam membimbing umat.
Semoga Sang Maha Agung dan Bijaksana akan senantiasa melindungi kita semua. Amin... Amin... Yaa Robbal "Alamin.

R. Akbar Hasyim

SEJARAH BERDIRINYA PKNU

(sumber).

SEJARAH BERDIRINYA PKNU

Para ulama melahirkan PKNU setelah melalui istikhoroh (memohon petunjuk Allah SWT) dan ijtihad politik dalam bentuk serangkaian pertemuan. Sebelum kelahiran PKNU disepakati di Langitan, didahului dengan pertemuan di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 10 Nopember 2006.Ihwal pendirian partai politik baru sejatinya sudah disepakati oleh semua kiai/ulama dalam rapat hari Rabu tanggal 6 September 2006 di Graha Astra Nawa, Jl Gayungsari Timur, Surabaya. Rapat ini memberikan mandat kepada KH. Abdullah Faqih (Langitan, Widang, Tuban) dan KH. Abdurrochman Chudlori (Tegalrejo, Magelang). Tugasnya mempersiapkan pendirian partai baru sekaligus melakukan istikhoroh guna memperoleh isyaroh atau petunjuk-petunjuk dari Allah SWT.KH. Abdullah Faqih dan KH. Abdurrochman Chudlori kemudian mengembangkan menjadi Tim 9 pada pertemuan di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, hari Kamis tanggal 14 September 2006. Tim 9 berkembang menjadi Tim 17 dalam rapat hari Jum’at tanggal 21 September 2006 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, dan dilengkapi dengan Tim 13 Asistensi. Kemudian dilanjutkan dengan Pertemuan kiai-kiai kharismatik yang dibagi dalam dua forum. Forum pertama digelar terbuka di Aula Pondok Langitan. Forum ini untuk menjaring keinginan kiai dan tokoh NU yang tak tergabung dalam Tim 17. Di antara kiai sepuh yang hadir, KH Abdurrahman Chudlori (Magelang), KH Ma'ruf Amin, KH MAS Subadar (Pasuruan), KH Muhaiminan Gunardo (Temanggung), KH Nurul Huda Jazuli (Kediri), KH Idris

Marzuki (PP Lirboyo Kediri), KH Sholeh Kosim (Sidoarjo) dan kiai sepuh lainnya yang tergabung dalam Tim 17, tim yang merumuskan dan menggodok partai baru. Forum kedua digelar tertutup di ruang belakang Pondok Langitan. Pertemuan itu hanya diikuti Tim 17.

Agendanya, kesepakatan pembentukan partai baru, nama dan asas partai, AD/ART partai, lagu atau mars partai, struktur kepengurusan di tingkat nasional dan daerah, serta lainnya. "Para ulama sepakat menggunakan nama PKNU.

Keputusan ini telah melalui berbagai pertimbangan. Dalam rumusan parpol yang sudah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM itu, Susunan kepengurusan PKNU terdiri dari Dewan Mustasyar, Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz. Fungsi dari Dewan Mustasyar salah satunya adalah memiliki kewenangan di dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan mengantisipasi apabila ada persoalan di internal partai. Sementara logo PKNU warna dominan hijau, terdapat bintang 9 beserta bola dunianya.serta ada warna merah dan putih sebagai lambang bendera Indonesia.

Rencana pendirian partai baru ini, didasarkan pada pertimbangan panggilan hati nurani para kiai dan besarnya aspirasi rakyat bawah, yang menghendaki perlunya wadah politik warga NU. PKNU lahir pada hari Selasa tanggal 21 Nopember 2006 di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur.

Kelahiran PKNU disepakati melalui akad dan mufakat (ittifaq) sejumlah ulama yang oleh masyarakat dikenal mempunyai integritas keilmuan dan bermoral dalam pertemuan Tim Tujuh-Belas. Tim Tujuh-Belas yang melahirkan PKNU merupakan representasi para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU). Mereka antara lain KH. Abdullah Faqih (Langitan, Tuban, Jawa Timur), KH. Ma’ruf Amin (Tenara, Banten), KH. Abdurrochman Chudlori (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah), KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin (Panji, Situbondo, Jawa Timur), KH. M. Idris Marzuki (Lirboyo, Kediri, Jawa Timur), KH. Ahmad Warson Munawwir (Krapyak, DI Jogjakarta), KH. Muhaiminan Gunardo (Parakan, Temanggung, Jawa Tengah), KH. Abdullah Schal (Bangkalan, Jawa Timur), KH. Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur), KH. Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri, Jawa Timur), KH. Chasbullah Badawi (Cilacap, Jawa Tengah), KH. Abdul Adzim Abdullah Suhaimi, MA (Mampang Prapatan, DKI Jakarta), KH. Mas Muhammad Subadar (Besuk, Pasuruan, Jawa Timur), KH. A. Humaidi Dakhlan, Lc (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), KH. M. Thahir Syarkawi (Pinrang, Sulawesi Selatan), Habib Hamid bin Hud Al-Atthos (Cililitan, DKI Jakarta), dan KH. Aniq Muhammadun (Pati, Jawa Tengah).

Asas merupakan ciri khusus yang dapat membentuk karakter politik bagi sebuah partai. Bagi PKNU, asas Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah bermakna mendasar untuk membentuk karakter dan sikap politik yang moderat (tawassuthiyyah), toleran (tasammuhiyyah), reformatif (islahiyyah), dinamis (tathowwuriyyah), dan bermetode (manhajiyyah). Adapun prinsip perjuangan partai adalah lebih operasional, bagaimana mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata. Prinsip perjuangan PKNU adalah pengabdian kepada Allah SWT, menegakkan kebenaran dan keadlan, mewujudkan kebersamaan dan persaudaraan sejati sesuai dengan nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Semoga "Dengan adanya partai baru ini diharapkan nantinya bisa menjadi wadah kepentingan orang NU dan mereka yang nasionalis muslim berfaham ahlu sunnah wal jamaah (sumber: www.pknu.org).

PROFILE GUS YAZID

KH. YAZID MAHFUDZ yang akrab di panggil “GUS YAZID“ oleh kolega dekatnya

. Sosok yang low profile dan di kenal kalem oleh para koleganya, bukan merupakan orang baru di kancah politik tingkat Jawa Tengah. Berangkat dari Pondok Pesantren yang cukup terkenal di Jawa Tengah bagian selatan, tepatnya PONDOK PESANTREN AL HUDA JETIS KUTOSARI KEBUMEN JAWA TENGAH, memulai karir politik dari tingkat Kabupaten Kebumen dan saat ini masih sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah.


Gus Yazid adalah putra dari ulama besar di Kabupaten Kebumen, Almarhum Al Maghfurlah KH. Mahfudz Hasbulloh seorang Mursyid Thoriqoh Kholidiyah Naqsabandiyah dengan ribuan santri thoriqoh yang tidak hanya berasal dari Kabupaten Kebumen, bahkan menjangkau sampai wilayah luar Pulau Jawa.

Gus Yazid lahir di Kebumen tanggal 21 Mei 1959. Sang Ibu, Nyai Hj Maemunah (kakak kandung dari KH. Hayatul Maki ) adalah purti dari Almarhum Al Maghfurlah Syaikh Kozin Pengasuh Pondok Pesantren Bendo, Kediri Jawa Timur,

Gus Yazid termasuk salah satu alumni Pondok Pesantren Ploso (1980-1986), dan Pondok Pesantren Bendo (1987-1988). Yang mana pondok

pesantren tersebut adalah termasuk salah satu cikal bakal Pondok Pesantren Salaf di tanah Jawa.

Gus Yazid menikah dengan Nyai Hj.Aini Faizah putri dari KH Khudori Muksin Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Setemon, Kebonsari Madiun Jawa Timur, dan dikaruniai 2 putra dan 4 putri.

VISI POLITIK “ GUS YAZID “ terkadang dianggap oleh sebagian kalangan sangat kontroversi. Sebagai contoh : Ketika dia menjatuhkan pilihan untuk membesarkan PKNU Jawa Tengah pada saat masih berada pada posisi yang strategis dalamperjalanan karirnya,yaitu sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.

Ketika pilihan itu menjadi polemik maka jawabnya sangat sederhana “ saya hanya nderekke Kyai sepuh “

Dari statement yang sangat sederhana tersebut sudah menjadi jelas bahwa sikap tegas “ sami’na wa ato’na “ sangat di junjung tinggi bahkan mengalahkan idealisme apapun.
Ketaatan, ketawaddu-an seorang Gus Yazid terhadap Kyai-kyai sepuh adalah merupakan landasan awal yang sangat berharga dalam memimpin PKNU Jawa Tengah.



VISI DAN MISI

Misi PKNU tercermin dari tiga bentuk tanggungjawab yang diemban para ulama :

Pertama : Adalah tanggungjawab keagamaan ( masuliyyah diniyyah ) yakni; ulama menjadi penjaga keberlangsungan agama islam yang berdasarkan aqidah Ahlus Sunnah wal-Jama’ah ( mas’uliyyah diniyyah, islamiyyah ‘ala thoriqoti ahlus Sunnah wal Jama’ah ) sebagai kerangka berfikir dan bertindak dalam beragama dan berbangsa, sehingga antara agama dan negara tumbuh bersama saling mengisi dan tercapai harmonisasi.

Kedua : Adalah bertalian dengan umat ( mas’uliyyah ummatiyyah ) yakni; Ulama berupaya untuk memenuhi tuntutan umat atas tiga hal yang menjadi kebutuhannya, antara lain kebutuhan primer ( daruriyyah atau asasiyyah ), kebutuhan sekunder ( hajjiyah ) dan kebutuhan yang sifatnya asesories ( tahsiniyyah atau takmiliyyah ) yang kesemuanya merupakan tanggungjawab ulama untuk memenuhinya agar tercapai kesejahteraan.

Ketiga : Tanggungjawab ulama terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara ( mas’uliyyah watoniyyah ) yakni ; ulama meyakini bahwa bentuk NKRI adalah final, keyakinan ini harus dikawal melalui artikulasi ( perjuangan ) politik ulama agar cita-cita NKRI yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dapat terwujud dengan sebaik-baiknya.

MENGAPA

HARUS MENDIRIKAN PKNU ?

KENAPA TIDAK MENJADIKAN PARTAI POLITIK YANG SUDAH ADA, UNTUK MENYALURKAN ASPIRASI POLITIKNYA WARGA NAHDLIYYIN ?


Karena partai politik yang ada tidak ada yang memiliki struktur dan plat form ( la strukturiyyan wala platfomiyyan ) yang sesuai dengan tanggung jawab para ulama. Mana ada partai politik yang memberikan peran penting bagi ulama, yang ada cuma partai politik yang menjadikan ulama sebagai pelengkap dan alat legitimasi saja.

Karena itulah para ulama bersepakat ( ittifaq ) mendirikan PKNU sebagai wadah politik untuk memperjuangkan warga nahdliyyin.

PKNU berangkat dengan visi keagamaan, ini adalah warna politik baru yang jauh dari arogansi kekuasaan karena dikawal oleh para ulama.

TUJUAN PENDIRIAN PKNU

TUJUAN PENDIRIAN PKNU

PKNU didirikan bertujuan menciptakan tatanan politik, ekonomi, hukum, sosial dan seluruh aspek kehidupan rakyat yang bersendikan perpaduan yang kuat antara nilai-nilai keagamaan yang moderat, toleran dan menghormati kemajemukan sebagaimana terkandung dalam Islam Ahlus Sunnah wal- Jama’ah sekaligus dengan nasionalisme yang tangguh.

APA ITU PKNU

APA ITU PKNU

  • PKNU merupakan singkatan dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama, kelahiran partai ini memiliki makna sebagai Kebangkitan Nasional dari ( minal ) Ulama, melalui PKNU, Ulama menjadi motor penggerak menandai Kebangkitan Nasional Kedua untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah rusak.
  • PKNU merupakan alat politik untuk memperjuangkan Kebangkitan Nasional sebagaimana ditunjukkan oleh para ulama terdahulu yang telah mewujudkan rasa cinta tanah airnya ( hubbul waton ) dengan perjuangannya melawan penjajah.
  • Lahirnya PKNU didorong oleh keinginan para ulama untuk memperbaiki keadaan bangsa dan negara yang mengalami keterpurukan berkepanjangan disemua sektor kehidupan.
  • PKNU menghendaki terciptanya tatanan sosial dan politik di Indonesia selaras dengan visi keagamaan Ahlus Sunnah wal Jama’ah serta menghindari benturan antara agama dan negara / pemerintah ( li-ishlahil ummah diniyyatan wa ijtimaiyyatan, iqtishodiyyatan wa siyasiyyatan, fikriyyatan wa akhlaqiyyatan )

ARTI DAN MAKNA LAMBANG PKNU

Arti dan Makna Lambang

Makna dari berbagai unsur dalam lambang Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) sebagai berikut :

  • Peta Nusantara dengan latar belakang bendera merah putih bermakna: Tanah air Indonesia yang merupakan basis perjuangan Partai, yaitu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  • Tali tersimpul berwarna putih melingkar bermakna: Kebersamaan dan persaudaraan sejati atas dasar keagamaan, kebangsaan dan kemanusiaan untuk siapapun;
  • Sembilan bintang berwarna Kuning (Y) 100% mengelilingi tali tersimpul. Satu bintang yang berada tepat di atas tali bersimpul berukuran lebih besar dari bintang-bintang lainnya, enam bintang berada di sisi kanan dan kiri serta dua bintang di bagian bawah tali bersimpul. Bermakna: Idealisme Partai yang memuat 9 (sembilan) nilai, yaitu kejujuran, kesederhanaan, kebenaran, keadilan, persamaan, keseimbangan, kemerdekaan, kerakyatan dan persaudaraan;
  • Bidang segi empat sama sisi berwarna Hijau Tua dengan komposisi warna Cyan (C) 100%, Magenta (M) 0%, Yellow (Y) 100%, dan Black (B) 21%. Bermakna: Perjuangan Partai untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dengan menempatkan orientasi duniawi dan ukhrowi serta material dan spiritual secara seimbang;
  • Garis ganda yang membingkai bidang segi empat bermakna: Konsistensi dan keteguhan dalam berucap, bersikap dan bertindak;
  • Tulisan PKNU di bagian bawah bidang segi empat dengan huruf kapital menggunakan tipografi Arial Black di bawahnya tulisan PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA juga dengan tipografi Arial. Warna tulisan adalah Hitam (Black). Tulisan nama Partai yang lurus di bawah lambang bermakna: Konsistensi dalam memperjuangkan cita-cita Partai sebagaimana tertuang dalam Mukaddimah Anggaran Dasar;

Arti dari warna dalam lambang Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) adalah :

  • Hijau bermakna: Kemakmuran dan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia;
  • Kuning bermakna: Kebangkitan dan kejayaan yang menjadi nuansa pembaharuan yang berpihak pada kemaslahatan umat;
  • Putih bermakna: Kesucian, ketulusan, kejujuran dan kebenaran yang menjadi etos perjuangan Partai;
  • Hitam bermakna: Keteguhan sikap dan konsistensi dalam perjuangan.